INFOSMPN3PACAR.COM — Semangat literasi di SMP Negeri 3 Pacar terus menyala. Sekolah yang terletak di Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat ini kembali menerbitkan buku antologi puisi ketiganya berjudul "Apa Salahku". Adapun kegiatan peluncuran berlangsung di Ruangan Guru, SMPN 3 Pacar, Senin, (19/05/2025.
Buku tersebut merupakan kumpulan karya terbaik siswa-siswi SMPN 3 Pacar dan diterbitkan oleh SIP Publishing dengan nomor SIPSBN 920-250-300-011-7.
Karya ini hadir sebagai bentuk nyata dari pembinaan literasi yang selama ini dijalankan di lingkungan sekolah. Puisi-puisi dalam buku ini menyuarakan berbagai tema mulai dari cinta, persahabatan, keluarga, hingga kegelisahan remaja terhadap realita kehidupan semuanya ditulis dengan gaya bahasa yang jujur dan menyentuh.
Kepala SMPN 3 Pacar, Kornelius Irwandi Jehadu, S.Pd., Gr., menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terbitnya buku ini.
"Kami sangat bangga dengan capaian ini. Buku Apa Salahku adalah bukti bahwa anak-anak kami memiliki potensi besar dalam mengekspresikan gagasan, rasa, dan pikirannya secara kreatif,” ungkap Kornelius kepada INFOSMPN 3 Pacar, Senin (19/05/2025).
Lebih lanjut, Kornelius berharap agar peluncuran buku ini menjadi pemantik semangat bagi siswa-siswi lainnya untuk terus menulis dan berkarya.
"Literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi tentang melatih empati, berpikir kritis, dan menumbuhkan karakter. Kami akan terus mendukung setiap langkah kreatif siswa" tambahnya.
Pembina literasi SMPN 3 Pacar, Marianus Hamse, S.Pd,Gr yang juga menjadi pendamping utama dalam proses penulisan dan penyusunan buku ini, mengungkapkan rasa harunya melihat semangat anak-anak didiknya.
" Setiap bait yang mereka tulis lahir dari pengalaman pribadi dan kejujuran perasaan. Buku ini menjadi wadah bagi mereka untuk bersuara,” ujarnya.
Dengan terbitnya Apa Salahku, SMPN 3 Pacar sekali lagi membuktikan bahwa dari pelosok pun, suara-suara sastra bisa tumbuh dan menggema. Buku ini menjadi bukti bahwa dunia literasi bukan milik kota besar saja tetapi juga milik mereka yang berani bermimpi dan menuliskannya.
Writer|| Stanislaus Bandut||Red